Rabu, 26 Juni 2013

Ribuan Warga Lereng Merapi Ikuti Tradisi "Sadranan"

Boyolali (ANTARA) - Ribuan warga di lereng Gunung Merapi mengikuti upacara tradisi "sadranan" yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan puasa, di tempat pemakaman umum Suroloyo di Dukuh Tunggulsari, Kabupaten Botolali, Jawa Tengah, Selasa.
Ribuan warga yang datang di halaman tempat pemakaman leluhurnya tersebut dengan membawa berbagai kue makanan khas desa setempat yang ditempakan di dalam "tenong" atau tempat makanan berbentuk bundar yang dibagikan kepada masyarakat sebagai sedekah dilimpahkan rezeki.
Upacara ritual Sadranan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan membacakan doa-doa untuk para leluhurnya dan kemudian dilanjutkan dengan pembagian makanan atau kue-kue khas atau jajanan pasar yang menggambarkan kemakmuran hasil bumi masyarakat sekitar.
Menurut Andi Murtono, salah satu panitia sadranan di Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, kegiatan tersebut sudah tradisi dilakukan setiap tahun sejak nenek moyang dahulu. Sehingga, warga sebagai generasi sekarang hanya meneruskan untuk melestarikan hingga saat ini.
Menurut dia, jumlah warga yang menghadiri upacara tradisi sadranan tersebut sekitar 5.000-an orang, dan tenong yang dibawa sekitar 2.000-an. Kegiatan upacara sadranan tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu.
"Warga lereng Merapi khususnya di Cepogo Boyolali ini, lebih ramai saat upacara sadranan dibanding Lebaran. Mereka sanak saudara dan teman yang bekerja di luar daerah pulang kampung untuk mengikuti tradisi ini," katanya.
Jaelani (47), warga RT 2 RW 02 Dukuh Mliwis, Sukabumi, mengatakan kegiatan upacara sadranan tersebut waktunya sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena dilaksanakan setiap tahun menjelang puasa.
Bahkan, masyarakat banyak yang menabung hanya untuk biaya kegiatan upacara tradisi sadranan yang ramai dikunjungan banyak orang terutama sanak saudara, teman maupun tetangga.
Menurut dia, warga sebelum mengikuti upacara sadranan mereka membesihkan makam leluhurnya kemudian mengikuti doa bersama dan membagikan kue-kue kemasyarakat umum.
Selain itu, warga di rumah juga mempesiapkan masakan-masakan istimewa dan makanan khas untuk menyambut tamu-tamu yang hadir di rumahnya bersilaturohmi setelah upacara sadranan.
"Setiap rumah kondisi terbuka untuk menyambut tamu yang akan bersilaturohmi. Mereka tamu istimewa diwajibkan untuk mencicipi masakanan yang disajikan di meja makan," katanya.
Menurut dia, keyakinan warga setempat jika makanan habis karena tamunya banyak, maka mereka akan dilimpahkan rezeki berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara upacara Sadranan tersebut dipimpin oleh seorang tokoh agama di desa setempat Kiai Haji Muhammad Suparno, dengan membacakan doa-doa untuk diberikan keselamatan, kemakmuran, murah rezeki, serta mendoakan para leluhurnya.
Kiai Haji Muhammad Suparno, menjelaskan, upacara ritual Sadranan dengan membawa makanan untuk dibagikan warga yang tidak mampu tersebut merupakan tradisi yang dilakukan sejak para leluhurnya merupakan cikal bakal zaman penyebaran agama Islam di desa setempat.
Menurut dia, sebagai orang Jawa tradisi tersebut terus dilestarikan hingga sekarang seperti yang diajarkan oleh para wali dengan memberikan sedekah agar mendapatkan barokah.
sumber: 
http://id.berita.yahoo.com/ribuan-warga-lereng-merapi-ikuti-tradisi-sadranan-081941237.html

Sabtu, 08 Juni 2013

LAPORAN PERENCANAAN DAN HASIL OBSERVASI

LAPORAN PERENCANAAN DAN HASIL OBSERVASI

A.   LANDASAN TEORI 
  1. Pedagogi Praktis Abad ke-21 
  • Pedagogi progresif
Pedagogi praktis abad ke-21 sering disebut sebagai pedagogi progresi, artinya selain ilmu dan seni dalam mengajar, perkembangan kemajuan teknologi juga mempengaruhi proses pembelajaran. Dalam rancangan pengajaran yang kami buat, peran teknologinya yaitu alat atau sarana dalam mencari bahan ajar dari internet (gambar api, kembang api, pemadam kebakaran, dan lain-lain).
  •  Ilmiah dan Praktis
Pedagogi termasuk dalam kategori pedagogi formal (pedagogi praktis atau teoritis) dan pedagogi vernakular (pedagogi praktis). Pedagogi formal dalam rancangan pengajaran kami adalah bahwa anak akan lebih cepat menangkap materi jika ada contoh seperti gambar. Sedangkan pedagogi praktisnya adalah cara kami menyampaikan materi.
  • Sistematik
Pertimbangan dan tujuan pendidikan
     Tujuan pengajaran kami adalah menambah kosakata bahasa Inggris anak dan menambah wawasan anak tentang benda-benda yang berhubungan dengan
api.
Pengajaran dilakukan secara sistematik
Materi pengajaran yang kami bawakan sesuai dengan jadwal pengajaran yang ada di TK tersebut ( tentang api).
Pengetahuan tentang pengajaran
Anak akan lebih cepat menangkap pelajaran jika ada contoh dan penjelasan yang tepat, untuk itu kami  memberi contoh berupa gambar.
       2.   Pedagogi, TIK, dan fenomena kontemporer
  • Pertanyaan esensial
Penilaian kebutuhan: materi belajar apa yang dibutuhkan ?
Topik pembelajaran pada minggu itu adalah api, sehingga kami, , sehingga kami memutuskan untuk mengenalkan beberapa benda yang berhubungan dengan api dalam bahasa inggris.
Pertumbuhan professional: bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas?
Cara yang kami gunakan adalah dengan memandu anak-anak tersebut untuk mengeja huruf dan menyebutkan nama benda dalam bahasa Inggris.
Budaya Kelas: bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar.
Untuk memberi semangat anak-anak, kami membuat suatu kata-kata penyemangat yaitu jika kami bilang “selamat pagi” dijawab  “semangat pagi”, “apa kabar” dijawab “alhamdullilah luar biasa” (kebetulan TK tersebut adalah TK Islam).
Strategi: bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil?
        Agar anak mengingat apa yang ajarkan, kami meminta anak untuk mengulang salah satu kata benda dari gambar tersebut.


Pengelolaan sumber daya kelas
Media pembelajaran yang kami gunakan adalah flash card dengan gambar yang berhubungan dengan api, seperti kembang api, lilin, mobil pemadam kebakaran, dan lain-lain.
Pemecahan masalah
Cara pengucapan yang salah akan dibenarkan.
Orkestari
Cara mengaturnya adalah dengan mengkombinasikan pedagogi formal dan pedagogi praktis.
Penggunaan TIK
Kami menggunakan internet untuk mencari gambar.
  • Pedagogi efektif 
Pengajar harus mampu mempromosikan pentingnya belajar bagi siswa.
  •  Pemikiran reflektif
Pembelajaran reflektif mengasimilasi pembelajaran baru, mengaitkannya dengan    apa yang mereka sudah ketahui, mengadaptasinya dan menterjemahkan pikiran ke dalam tindakan.
  • Kenikmatan belajar
  • Fenomena Kontemporer, berhubungan dengan penggunaan TIK.

B.     PERENCANAAN
  1. Perencanaan awal
  • Proses pembelajaran yang kelompok kami rencanakan adalah proses pembelajaran dengan metode permainan flashcard pada murid TK yang yang berjumlah 10-15 orang.
  •  Berupa kartu yang berisi gambar buah-buahan dan mainan. 
  • Melatih pengertian dan pengenalan anak terhadap suatu benda dan melatih kemampuan motorik anak. 
  • Menunjukkan kartu kepada anak, kemudian anak menebak gambar tersebut, lalu menyuruh anak mencari benda yang sesungguhnya yang sudah disembunyikan sebelumnnya.

Ketika berdiskusi kepada dosen pengampu, beliau menyarankan untuk melakukan observasi lapangan, untuk mengetahui bagaimana dan sudah sejauh mana pembelajaran yang sudah diberikan. Setelah melakukan observasi lapangan dan bertanya kepada guru dan kepala sekolahnya mengenai apa-apa saja yang sudah diajarkan kepada murid-muridnya, dimana setiap minggunya mereka akan mempelajari tema-tema yang berbeda dan tema yang sedang dipelajari di TK itu yaitu “api”. Berhubung lokasi dari TK itu tidak memungkinkan untuk melakukan proses pembelajaran yang sebelumnya, kami pun akhirnya merevisi perencanaan proses pembelajaran yang sebelumnya.

   2.   Perencanaan (revisi)
  • Nama sekolah          : TK Al-Hidayah
  •  Jumlah subjek           : 15 orang 
  • Metode pengajaran  : flashcard yang berisi gambar yang berhubungan dengan “api”  beserta bahasa Inggrisnya, seperti lilin, kembang api, pemadam kebakaran, api, mobil pemadam kebakaran dan mencis, dan juga pada masing-masing gambar terdapat bahasa inggris dari masing-masing gambar yang diberikan seperti gambar dibawah ini

CANDLE

FIREWORK

FIREMAN

FIRE ENGINE
FIRE
SAFETY MATCHES



   
  •  Tujuan dari proses pembelajaran yang diberikan adalah mengenalkan hal-hal yang berhubungan dengan apa yang sedang mereka pelajari yaitu “Api” dan juga mengenalkan bahasa Inggris dari masing-masing gambar yang diberikan. 
  • Proses pembelajaran : menunjukkan kartu gambar, anak ditanya mengenai gambar, kemudian mengeja huruf dari masing-masing gambar secara bersama-sama dalam pelafalan bahasa Inggris.

C.    JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan
Hari/ Tanggal
Diskusi awal
Senin, 25 Maret 2013
Memilih materi pengajaran
Senin, 25 Maret 2013
Diskusi dengan dosen pengampu
Senin, 25 Maret 2013
Revisi rencana pengajaran
Rabu, 27 Maret 2013
Survey tempat observasi
Kamis, 28 Maret 2013
Membeli reward
Selasa, 02 April 2013
Observasi
Jumat, 05 April 2013
Menyusun video
Rabu, 01 Mei 2013
Membuat laporan observasi
Kamis, 02 Mei 2013
Memposting hasil observasi
Minggu, 05 Mei 2013




D.    HASIL OBSERVASI
  • Observasi anak
Ketika kami melakukan proses pembelajaran pada hari Jum’at pukul 09.00, murid-murid di TK Al-Hidayah aktif dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang kami berikan. Hal ini terlihat ketika mereka menjawab salam dan menjawab ketika kami bertanya. Dimana sebelumnya kepala sekolah mereka telah memberitahu kami bahwa murid-murid TK-nya sudah mulai belajar mengenal huruf dan angka dalam bahasa Inggris, sehingga ketika kami memperlihatkan kartu yang berisi gambar beserta bahasa Inggris dari gambar-gambar tersebut dan mengajarkan cara mengeja huruf-huruf tersebut secara bersama-sama, walaupun kemampuan mengingat kata-kata yang ada pada gambar mereka sedikit kurang namun ketika gambar itu ditunjukkan lagi mereka sudah mampu mengeja huruf-huruf yang ada pada gambar itu dengan cukup baik, hal ini karena mereka sudah mulai diajarkan mengenal huruf-huruf dalam bahasa Inggris.

  • Observasi kelompok
Dari pengajaran yang kami berikan, mereka mendapat pengalaman baru dalam belajar, dimana mereka memperlajari sesuatu yang sesuai dengan tema yang sedang mereka pelajari beserta bahasa asing dari hal-hal yang berkaitan dengan tema tersebut. Dari observasi kelompok, menurut saya penyampaian materi pembelajaran yang kami lakukan sudah cukup baik, walaupun kami masih terlihat gugup dalam menyampaikan materinya karena ini merupakan hal baru kami dalam menyampaikan materi kepada murid TK, namun dalam hal pelafalan dan kontak mata yang kami lakukan kepada murid-murid tersebut sudah cukup baik.


E.     Kesimpulan
Dari proses penagajaran yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa proses pengajaran yang kami lakukan berdasarkan landasan teori yang kami gunakan, yaitu pedagogi praktis abad ke-21 dan pedagogi, TIK, dan fenomena kontemporer  sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari penggunaan teknologi yang kami gunakan untuk mencari gambar untuk bahan yang akan kami ajarkan, dan pengajaran yang kami lakukan secara sistematik, dimana kami mengikuti jadwal yang sudah ditentukann oleh pihak sekolah juga menggunakan contoh agar anak lebih memahami bahan ajar yang kami sampaikan.
Jika ditinjau dari pedagogi, TIK, dan fenomena kontemporer, dapat dilihat dari menyawab pertanyaan esensial, pedagogi efektif, dimana kami mengatakan bahwa belajar bahasa Inggris itu penting, pemikiran reflektif, dimana anak-anak itu megasimilasi pembelajaran baru dengan mengaitkan apa yang sudah mereka ketahui sebelumnya.

F.      Taksasi Dana
Reward untuk siswa            
Rp  50.000,-
Reward untuk guru                  
Rp  20.000,-
Transportasi
Rp. 15.000
Print gambar
Rp.   2.500
Laminating
Rp.   9.000
Total
Rp. 96.000