KELOMPOK 5
Adapun
konsep mengenai karya yang akan kami tampilkan nanti jika dikaitkan dengan
empat tahap proses kreativitas (Wallas, 1926), yakni:
Tahap I (Persiapan)
-Mempersiapkan
diri menyelesaikan masalah
Beberapa
hari setelah mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu karya yang nantinya
akan ditampilkan sehabis Ujian Tengah Semester (UTS), kami memutuskan untuk
merundingkan/mendiskusikan kira-kira apa yang akan kami tampilkan.
-Mencari
dan menghimpun data atau informasi
Di
tahap ini, kami mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
tugas ini. Adapun hal-hal tersebut yakni, kami bebas menampilkan apa saja,
dapat berbau penampilan ataupun berbentuk sebuah produk. Sebelum menampilkan
tugas ini, pada tanggal 24 Oktober kami diwajibkan memposting bagaimana konsep kami nantinya. Setelah itu, kami
memutuskan untuk berdiskusi guna menetapkan penampilan apa yang akan kami
persembahkan kelak.
Tahap II (Inkubasi)
Ketika
kami belum dapat keputusan apa yang akan ditampilkan, kami memutuskan untuk
mendiamkan informasi itu sejenak.
Tahap III (Iluminasi)
Setelah
berdiam diri, akhirnya salah satu anggota kelompok mendapatkan insight yaitu ingin membuat film kartun
(animasi) yang kemudian diperkuat oleh anggota kelompok lainnya dengan
memberikan masukan agar dalam film tersebut mengandung nilai-nilai moral dan
edukasi.
Tahap IV (Verifikasi)
Akhirnya
kelompok pun memutuskan untuk menampilkan film kartun (animasi) yang bukan
sekedar hiburan semata namun juga memberikan nilai-nilai moral dan edukasi pada
tiap penontonya.
Ketika
individu ataupun kelompok memutuskan untuk membuat ataupun melakukan sesuatu
pastinya ada yang melatarbelakangi mereka dalam proses pembuatannya. Kami
mencoba mengemukakan latar belakang mengapa pada akhirnya kami tetapkan untuk
membuat sebuah film kartun.
Latar Belakang
Televisi
merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya
anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada
dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka
lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televisi.
Dewasa
ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi kurang menggambarkan sesuatu yang
dapat diteladani oleh anak-anak, sebut saja acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia
Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti dan masih banyak yang
lainnya, yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai
moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah
acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang
seharusnya mereka dapatkan. Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa
yang mereka lihat di televisi, seperti tragedi di Bukit Tinggi; seorang anak SD
menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas.
Hal
tersebut memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh
anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada
mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun (animasi) yang kami
rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun
film kartun (animasi) ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah
menjadi video stop motion.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat salah pengucapan atau pun kata-kata
yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar